Inflasi adalah menurunnya nilai mata uang dalam negeri terhadap
nilai barang dan jasa.Dengan demikian, inflasi ditandai
dengan naiknya harga barang dan jasa dalam jangka yang panjang. Inflasi dapat disebabkan oleh dua
hal, yaitu tarikan permintan dan kenaikan biaya produksi.Untuk sebab pertama lebih dipengaruhi dari peran negara dalam
kebijakan moneter, sedangkan untuk sebab kedua lebih dipengaruhi dari peran
negara dalam kebijakan eksekutor yang dalam hal ini dipegang oleh Pemerintah seperti
fiskal,kebijakan pembangunan infrastruktur, regulasi, dll.Inflasi
tarikan permintaan terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan
dibandingkan dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Karena jumlah
barang yang diminta lebih besar daripada barang yang ditawarkan maka terjadi
kenaikan harga. Inflasi tarikan permintaan biasanya berlaku pada saat perekonomian
mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dan pertumbuhan ekonomi berjalan
dengan pesat (full employment and full capacity).
Inflasi
desakan biaya terjadi akibat adanya kelangkaan produksi dan juga termasuk
adanya kelangkaan distribusi. walaupun permintaan secara umum tidak ada
perubahan yang meningkat secara signifikan. Adanya ketidaklancaran aliran
distribusi ini atau berkurangnya produksi yang tersedia dari rata-rata
permintaan normal dapat memicu kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum
permintaan-penawaran.Meningkatnya biaya produksi dapat disebabkan 2 hal, yaitu
: kenaikan harga, misalnya bahan baku dan kenaikan upah/gaji, misalnya kenaikan
gaji PNS akan mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang. Inflasi karena pengaruh impor terjadi karena naiknya
harga barang di negara-negara asal barang itu,sehingga terjadi kenaikan harga
umum di dalam negeri.Pada
prinsipnya tidak semua inflasi berdampak negatif pada perekonomian.Terutama
jika terjadi inflasi ringan yaitu inflasi dibawah sepuluh persen. Inflasi
ringan justru dapat mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi.Hal ini karena
inflasi mampu memberi semangat pada pengusaha, untuk lebih meningkatkan
produksinya.Pengusaha bersemangat memperluas produksinya,karena dengan kenaikan
harga yang terjadi para pengusaha mendapat lebih banyak keuntungan.Selain
itu,peningkatan produksi memberi dampak positif lain,yaitu tersedianya lapangan
kerja baru.Inflasi akan berdampak negatif jika nilainya melebihi sepuluh
persen.
Inflasi juga
menyebabkan minat masyarakat dalam menabung semakin menurun karena nilai mata
uang semakin menurun.Tabungan akan menghasilkan bunga, tetapi jika tingkat
inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila masyarakat tidak
ingin menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk
berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan
masyarakat. Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu
negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat
spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit
neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan
masyarakat.Tingginya angka inflasi akan berdampak pada menurunnya indeks kepercayaan
konsumen (IKK). Artinya, masyarakat cenderung mengurangi belanja karena
berhati-hati terhadap risiko kenaikan harga yang tinggi. Indeks kepercayaan
konsumen turun karena masyarakat tertekan akan tingat kepercayaannya.Bila masyarakat mulai mengurangi belanja,maka pertumbuhan ekonomi akan terganggu dan sebagai gambaran bahwa daya beli
masyarakat semakin menurun.Karena menurunnya daya beli masyarakat terbukti
bahwa inflasi sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia.Bagi produsen
inflasi akan sangat menguntungkan apabila penadapatan jauh lebih besar bila
dibandingkan dengan kenaikan biaya produksi,tetapi sebaliknya produsen akan
mengalami kerugian bila kenaikan produksi yang lebih tinggi maka daya beli
konsumen akan menurun.Demikian sekilas penjelasan tentang pengaruh inflasi dalam pertumbuhan ekonomi,semoga bermanfaat.
Referensi : wikipedia.com
Referensi : wikipedia.com