Kebijakan
ekonomi mengacu pada tindakan sebuah kebijakan pemerintah dalam
mengambil kebijakan atau keputusan di bidang ekonomi, kebijakan ini dapat pula
mencakup didalamnya sistem untuk menetapkan sistem perpajakan, suku bunga dan anggaran pemerintah
serta pasar tenaga kerja, kepemilikan nasional, dan otonomi
daerah dari intervensi pemerintah ke dalam perekonomian. Berdasarkan ruang lingkupnya, ilmu ekonomi terbagi ke dalam dua kajian
yakni Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro. Adapun pengertiannya yaitu sebagai
berikut :
1) Ekonomi mikro mempelajari bagaimana rumah tangga individual atau perusahaan pengambil keputusan dan melakukuan interaksi di pasar tertentu. Contohnya seperti bagaimana harga suatu barang terbentuk? Bagaimana menentukan harga? Bagaimana memproduksi untuk mencapai tingkat paling efisien? Bagaimana perusahaan memperoleh laba maksimum? Bagaimana konsumen memperoleh kepuasan maksimum?
2) Ekonomi Makro mengkaji fenomena perekonomian secara menyeluruh atau luas. Contoh : inflasi, pengangguran, pendapatan nasional, kesempatan kerja, pengangguran, kebijakan fiskal, kebijakan moneter, neraca, pembayaran, investasi, dan pertumbuhan ekonomi.
1) Ekonomi mikro mempelajari bagaimana rumah tangga individual atau perusahaan pengambil keputusan dan melakukuan interaksi di pasar tertentu. Contohnya seperti bagaimana harga suatu barang terbentuk? Bagaimana menentukan harga? Bagaimana memproduksi untuk mencapai tingkat paling efisien? Bagaimana perusahaan memperoleh laba maksimum? Bagaimana konsumen memperoleh kepuasan maksimum?
2) Ekonomi Makro mengkaji fenomena perekonomian secara menyeluruh atau luas. Contoh : inflasi, pengangguran, pendapatan nasional, kesempatan kerja, pengangguran, kebijakan fiskal, kebijakan moneter, neraca, pembayaran, investasi, dan pertumbuhan ekonomi.
Penerapan Konsep Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
- Ekonomi Mikro : Interaksi antara produsen dan konsumen di pasar untuk mencapai kesepakatan harga, kenaikan harga minyak di pasar, penurunan jumlah produksi padi, penentuan harga jual beras, dan penetapan harga keseimbangan.
- Ekonomi Makro : Kenaikan defisit anggaran pemerintah, Pengangguran yang terus meningkat, tingkat kemiskinan tinggi, ketidakmerataan pembangunan di setiap daerah, dan ketidakmerataan distribusi pendapatan masyarakat.
Intervensi
Pemerintahan dalam Perekonomian
Untuk mengatasi kegagalan
pasar (market failure) dalam bidang
mikro seperti kekakuan harga, monopoli, dan eksternalitas yang merugikan
maka peran pemerintah sangat diperlukan dalam perekonomian suatu negara. Berikut ini adalah intervensi pemerintah secara
langsung melalui kebijakan-kebijakan :
· a)
Kebijakan harga
minimum (floor price)
Penetapan
harga minimum atau harga dasar yang dilakukan oleh pemerintah bertujuan untuk
melindungi produsen, terutama untuk produk dasar pertanian. Misalnya harga
gabah kering terhadap harga pasar yang terlalu rendah. Hal ini dilakukan supaya
tidak ada tengkulak (orang/pihak yang membeli dengan harga murah dan dijual
kembali dengan harga yang mahal) yang membeli produk tersebut diluar harga yang
telah ditetapkan pemerintah. Jika pada harga tersebut tidak ada yang membeli,
pemerintah akan membelinya melalui BULOG (Badan Usaha Logistik) kemudian
didistribusikan ke pasar.
b) Kebijakan harga maksimum(ceiling
price)
Penetapan
harga maksimum atau Harga Eceran Tertinggi (HET) yang dilakukan
pemerintah bertujuan untuk melindungi konsumen. Kebijakan HET dilakukan oleh
pemerintah jika harga pasar dianggap terlalu tinggi diluar batas daya beli
masyarakat (konsumen). Penjual tidak diperbolehkan menetapkan harga diatas
harga maksimum tersebut. Contoh penetapan harga maksimum di Indonesia antara
lain harga obat-obatan diapotek, harga BBM, dan tarif angkutan atau
transportasi seperti tiket bus kota, tarif kereta api dan tarif taksi per
kilometer. Seperti halnya penetapan harga minimum, penetapan harga maksimum
juga mendorong terjadinya pasar gelap.
Masalah-Masalah
yang Dihadapi Pemerintah di Bidang Ekonomi
Permasalahan
ekonomi tidak hanya meliputi masalah-masalah mikro seperti kekakuan harga,
monopoli, dan eksternalitas yang memerlukan intervensi pemerintah. Permasalahan
ekonomi juga terjadi dalam lingkup ekonomi makro yang memerlukan kebijakan
pemerintah. Adapun
penjelasannya yaitu sebagai berikut :
1) Kemiskinan
Kemiskinan merupakan
suatu keadaan ketidakmampuan yang bersifat ekonomi (ekonomi lemah) jadi dimana
seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok (kebutuhan primer) karena
pendapatannya rendah. Kemiskinan terjadi karena beberapa faktor. Karena
rendahnya pendapatan yang menyebabkan rendahnya daya beli. Selain itu karena
rendahnya pendidikan masyarakat sehingga masyarakat tidak mendapatkan hidup
yang layak.
2) Pengangguran dan keterbatasan kesempatan kerja
Masalah pengangguran dan
keterbatasan kesempatan Kerja saling berhubungan satu sama lainnya. Masalah pengangguran timbul karena adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja
yang tersedia. Hal ini terjadi karena Indonesia sedang mengalami masa transisi
perubahan stuktur ekonomi dari negara agraris menjadi negara industri.Untuk
mengatasi masalah tersebut maka solusinya adalah dengan melaksanakan program
pelatihan bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja memiliki keahlian yang sesuai
dengan lapangan yang tersedia, pembukaan investasi-investasi baru, melakukan
program padat karya, serta memberikan penyuluhan dan informasi yang cepat
mengenai lapangan pekerjaan.
3) Inflasi
Inflasi atau kenaikan harga umum
secara terus-menerus dianggap berbahaya karena dapat menyebabkan dampak negtif
seperti menurunkan tingkat kesejahteraan rakyat, memburuknya distribusi
pendapatan, dan mengganggu stabilitas ekonomi.
Untuk
mengatasi masalah-masalah di bidang ekonomi, pemerintah menggunakan
kebijakan-kebijakan tertentu. Secara garis besar, terdapat tiga kebijakan
pemerintah dalam bidang ekonomi makro. Kebijakan tersebut adalah sebagai berikut
:
1) Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal adalah
kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengendalikan atau
mengarahkan perekonomian dengan cara mengatur penerimaan dan
pengeluaran pemerintah.Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pajak dan
pengeluaran pemerintah.
2) Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi yang digunakan Bank Indonesia sebagai otoritas moneter, untuk mengendalikan atau mengarahkan perekonomian dengan mengatur jumlah uang yang beredar ( JUB) dan tingkat suku bunga. Kebijakan moneter tujuan utamanya adalah mengendalikan jumlah uang yang beredar (JUB). Kebijakan moneter memiliki tiga instrumen, yaitu operasi pasar terbuka (open market operation), kebijakan tingkat suku bunga (discount rate policy) dan rasio cadangan wajib (reserve requirement ratio).
Kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi yang digunakan Bank Indonesia sebagai otoritas moneter, untuk mengendalikan atau mengarahkan perekonomian dengan mengatur jumlah uang yang beredar ( JUB) dan tingkat suku bunga. Kebijakan moneter tujuan utamanya adalah mengendalikan jumlah uang yang beredar (JUB). Kebijakan moneter memiliki tiga instrumen, yaitu operasi pasar terbuka (open market operation), kebijakan tingkat suku bunga (discount rate policy) dan rasio cadangan wajib (reserve requirement ratio).
3)
Kebijakan Perdagangan Luar Negeri
Kebijakan Perdagangan Luar Negeri merupakan salah satu bagian kebijakan ekonomi makro. Kebijakan Perdagangan Luar Negeri adalah peraturan yang dibuat oleh pemerintah yang mempengaruhi struktur atau komposisi dan arah transaksi perdagangan serta pembayaran internasional. Karena merupakan salah satu bagian dari kebijakan ekonomi makro maka kebijakan perdagangan internasional bekerja sama dengan baik dengan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.
Kebijakan Perdagangan Luar Negeri merupakan salah satu bagian kebijakan ekonomi makro. Kebijakan Perdagangan Luar Negeri adalah peraturan yang dibuat oleh pemerintah yang mempengaruhi struktur atau komposisi dan arah transaksi perdagangan serta pembayaran internasional. Karena merupakan salah satu bagian dari kebijakan ekonomi makro maka kebijakan perdagangan internasional bekerja sama dengan baik dengan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.
Langkah-Langkah Kebijakan Pemerintah dalam Mencegah Krisis Ekonomi terbagi ke dalam 4 Paket yaitu:
1) Paket pertama adalah mendorong ekspor
dan memberikan keringan pajak kepada industri yang berorientasi ekspor, menurunkan impor migas dengan memperbesar
biodiesel dalam solar untuk mengurangi konsumsi solar yang berasal dari impor,pemerintah juga akan menetapkan pajak barang mewah
lebih tinggi untuk mobil CBU dan barang-barang impor bermerek dari rata-rata
75% menjadi 125% hingga 150%. Lalu, pemerintah juga akan memperbaiki ekspor
mineral.
2) Paket kedua untuk menjaga
pertumbuhan ekonomi. Pemerintah akan memastikan defisit APBN-2013 tetap sebesar
2,38% dan pembiayaan aman. “Pemerintah akan memberikan insentif kepada industri
padat karya, termasuk keringanan pajak,” ungkap Menko Perekonomian.
3) Paket ketiga untuk menjaga daya
beli. Dalam hal ini, pemerintah berkoordinasi dengan BI untuk menjaga gejolak
harga dan inflasi.
4) Paket keempat untuk mempercepat
investasi, pemerintah akan mengefektifkan sistem layanan terpadu satu pintu
perizinan investasi. Sebagai contoh, Hatta mengatakan, saat ini sudah
dirumuskan pemangkasan perizinan hulu migas dari tadinya 69 izin menjadi 8 izin
saja.Untuk info selengkapnya,silahkan kunjungi Kebijakan Pemenrintah dalam Mencegah Krisis Ekonomi .
Kegagalan Program Pemerintah dalam Membangun
Perekonomian
Salah satunya dalam mengatasi
masalah yang sangat kompleks di Negara Indonesia ini adalah pengentasan kemiskinan. Kemiskinan merupakan
masalah utama yang dihadapi pemerintah. Memang sudah menjadi tanggung jawab
pemerintah untuk mengatasinya,
oleh karena itu, pemerintah harus lebih objektif dalam menerapkan kebijakan. Karena
selama ini, banyak kebijakan yang ditetapkan pemerintah tetapi semakin
membebani rakyat dan secara langsung bukan memerangi kemiskinan. Seperti kebijakan pemerintah untuk menetapkan
berbagai pajak kepada rakyat yang kini dirasa semakin membebani rakyat. Karena
kita ketahui, banyak hasil pajak yang dipungut dari rakyat tapi penggunaannya berbanding terbalik
dari yang diharapkan.
Selain itu,
kebijakan pemerintah lainnya
yang dapat merugikan masyarakat adalah penyerahkan pengelolaan
Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia kepada pihak swasta (asing) dengan alasan demi
efisiensi, kelancaran dan persaingan yang kompetitif dalam mekanisme pasar.
Dengan kebijakan tersebut, sesungguhnya telah menjadi boomerang bagi negara
sendiri. Karena otomatis perusahaan-perusaan asing seperti Exxon Mobil Oil,
Caltex, Newmount, Freeport dan yang lainnya bebas mengeksploitasi kekayaan alam
yang ada di Indonesia. Akibatnya, bukan pemasukan negara yang bertambah, tetapi
pemasukan asing yang bertambah.Contoh lainnya adalah kegagalan program pemerintah
era SBY.Jika kita telusuri lebih mendalam lagi banyak program pemerintah era
SBY yang tidak terealisasi misalnya saja program dana BOS (bantuan operasional
sekolah),program keluarga harapan (PKH).Untuk info selengkapanya,silahkan
kunjungi Evaluasi kegagalan program era SBY.
Sumber :
http://27acintya08dhika95.wordpress.com/kebijakan-pemerintah-dalam-bidang-ekonomi/
http://www.setkab.go.id/berita-9953-pemerintah-keluarkan-4-paket-kebijakan-untuk-cegah-krisis-ekonomi.html
http://crackbone.wordpress.com/penyebab-kegagalan-kebijakan-dan-program-pengentasan-kemiskinan-di-indonesia/
0 komentar:
Posting Komentar